PERTARUHAN THE SERIES 2  Sudah Tayang Di Vidio

0

!Tabloidseleberita – Setelah season pertamanya sukses ditonton hingga lebih dari 24 juta kali, Pertaruhan The Series 2 siap menarik kembali para penggemarnya di Indonesia untuk menyaksikan aksi yang lebih seru dan menegangkan.

Kita tahu bahwa Elzan (Jefri Nicholt) dan Ical (Giulio Parengkuan) yang lahir dan besar di tengah keras dan beringasnya kehidupan jalanan, setelah sekian lama hidup terpisah dengan membawa beban dan amarah masing-masing. Di penghujung kisah Pertaruhan The Series 7, kakak beradik ini akhirnya akur dan mempunyai niatan mulia untuk memulai hidup baru bersama Wulan (Graciella Abigail), keponakan mereka. Pada tampilan perdana di season 2 ini, Elzan, Ical, dan Wulan berusaha untuk menghindari kejaran para musuh dan polisi dengan lari ke kota Jogja, sebagai kota sementara untuk lembaran kehidupan barunya. Tetapi tak disangka, Elzan dan Ical malah terseret ke dalam konflik yang lebih besar, yang pada akhirnya menjebak mereka kembali pada pertaruhan hidup dan mati.

Untuk produksi Pertaruhan The Series 2 ini, Vidio berkolaborasi dengan rumah produksi Screenplay Films, dengan Sidharta Tata selaku Sutradara dan Fajar Martha Santosa | yang bertindak sebagai sutradara sekaligus Penulis Skenario.

Berikut 8 hal menarik yang bisa diulik di balik layar Pertaruhan The Series 2 yang dijamin akan membuat siapapun penasaran untuk segera menontonnya.

1. Tantangan dalam produksi Season 2

Dengan suksesnya Pertaruhan The Series 1, semua pihak yang terlibat terpacu untuk menyiapkan sekuelnya jauh lebih baik dan persiapan yang matang.

Sidharta Tata selaku sutradara menyampaikan, “Kami tidak menyangka antusiasme penonton di season 71 begitu besar. Tantangan buat kami adalah bagaimana membangun cerita dan treatment di season 2 dengan sesuatu yang baru dan segar agar tidak terjadi pengulangan pada cerita di season 1. Kita intens dalam persiapan pra produksi dan serius dalam penggarapan,”
Fajar Martha Santosa menambahkan, “Kalau berkaca dari jumlah penonton, buat kami mungkin jadi susah ukurannya. Tapi yang coba kami capai di season 2 ini adalah bagaimana menghadirkan tontonan yang lebih menghibur, lebih tegang, lebih dalam, tanpa menghilangkan roh Pertaruhan itu sendiri.”

2. Treatment Cerita : Dari Action hingga Komedi

Di season 2 ini para sutradara dan penulis cerita memberikan fokus lebih kepada karakter. Terutama karakter yang ada di sekitar Elzan. Mereka memastikan bahwa karakter-karakter tersebut memiliki perjalanan yang berarti, sehingga memberikan impact yang besar terhadap cerita.

Kalau di season 7, cerita terpusat saat Elzan dan Ical menjadi individu-individv yang terpisah. Ical bertumbuh di pasar yang menjadikannya sosok beringas. Sedangkan Elzan sebagai kakak yang harus melindungi karena situasi tertentu membuatnya dia menjadi pemuda yang penuh amarah. Di season 2 ini mereka berdua kembali utuh menjadi keluarga. Petualangan mereka dalam memperbaiki kehidupan membawa mereka dengan cara-cara yang berisiko dan berbahaya. Mulai dari perjudian kelas kambing hingga perjudian high level di kasino.

Yang menarik dari season 2 ini adalah secara action skalanya diperbesar lagi di mana melibatkan para pemain dan kru secara kolosal. Namun di tengah kerasnya adegan action, disisipi banyak komedi. Hal ini mengingat bahwa cerita yang dihadirkan dalam Pertaruhan The Series 2 cukup berat, sehingga masuknya unsur komedi diperlukan untuk mencairkan suasana dan memberikan gelak tawa bagi penonton.

3. Jefri Nichol comes back STRONGER!

Jefri Nichol adalah salah satu dari aktor di Indonesia yang selalu total dalam berakting. Di season 2 ini, scene bertarung lebih banyak daripada season 1. Kesiapan prima dalam adu Otot tentunya menjadi tuntutan utama. Tetapi yang tak kalah menarik adalah perubahan karakter Elzan yang di season 2 semakin kuat dan dalam. Bahwa dia harus terus bersiaga untuk melindungi keluarga, penyesalan akan Ical yang membunuh Rio, kakak dari kekasihnya, Ara (Clara Bernadeth), kehidupan asmara yang roller coaster, membuatnya banyak mengalami /ayer demi layer emosi yang tidak mudah. Dan itu sisi kompleksitas dari karakter Elzan yang Jefri Nichol harus dalami.

“Excited banget selama menjalani proses syuting season 2 ini. Intinya banyak “pertaruhan’ yang harus aku jalani demi memerankan karakter Elzan. Berkorban lebih banyak demi kesuksesan syuting, termasuk mengambil jatah istirahatku. Aku intensif latihan action koreografi, biar scene fighting lebih real. Di sini aku masih tetap street fighting, tetapi secara teknis gerakan lebih ditingkatkan karena demi menghadapi musuh-musuh yang memang real fighter. Ada juga adegan dramatis yang sangat intens, dimana aku sampai menitikkan air mata karena luapan emosi,”

4. Munculnya karakter baru yang membuat cerita lebih seru

Menurut Sidharta Tata, karena dunia pertaruhan semakin berkembang, universe-nya juga semakin berkembang. Kini tidak hanya di lingkup keluarga atau pasar, tetapi naik level ke perjudian kelas atas, melibatkan para gangster kelas atas, dan hadirnya karakter-karakter baru yang unik dan punya impact terhadap cerita.

Ada Kumala (Aulia Sarah) dan Datuk (Juan Bio One), serta kemunculan singkat dari karakter baru misterius yang diperankan oleh Ferry Salim.

“Kami suka bermain-main dengan karakter yang unik. Membayangkan aktor yang memainkan karakter yang bertolak belakang dengan keseharian mereka sungguh menyenangkan juga menantang. Ferry Salim dengan karakter hariannya menjadi tampilan segar untuk kami ketika memainkan karakter Bos Besar yang fluid, random, mood swing. Atau Juan Bio One yang berkarakter serius ala kisah laga 80-an,” ungkap Fajar Martha Santosa.

5. Chemistry antar aktor

Meskipun ada kehadiran pemain baru, chemistry yang terbangun mudah terbentuk. Para aktor yang humble dan mudah diajak berkomunikasi, memudahkan sutradara dan para kru bekerja sama. Selama proses syuting mereka intens berdiskusi, menciptakan ruang, dan pendalaman baru.

Juan Bio One yang memerankan tokoh Datuk, tangan kanan Kumala, bos pemilik kasino di Jakarta, merasakan langsung proses adaptasi yang berlangsung cepat.

“Datuk itu antitesis dari Elzan. Sosok yang misterius, pendiam, dan punya masa lalu yang kelam. Aku sangat terbantu dalam pendalaman karakter karena banyak berdiskusi dengan sutradara dalam proses reading, workshop, dan koreografi. Sementara dengan Jefri Nichol dan Clara Bernadeth, kami punya energi yang sama untuk saling mengisi ruang, saling memberikan energi yang baik, sehingga proses syuting berjalan dengan lancar,” jelasnya.

6. Fighting Scene Taekwondo & Wing Chun

Pertaruhan The Series itu spiritnya adalah pertarungan jalanan. Itulah roh yang tetap dipertahankan di season 2 ini. Dari segi komposisi, fighting scene-nya 2 kali lipat dari season 1. Dari awal para tim sudah sepakat bahwa action di series ini akan selalu ditekankan pada pendekatan yang realistis. Namun, seiring dengan project ini yang semakin elevating, ditambahkan beberapa unsur martial art sesuai kebutuhan untuk karakter-karakter baru. Gaya fighting sekarang lebih stylist. Selain street fighting, ada juga kombinasi taekwondo dan wing chun (sejenis ilmu bela diri kung fu). Pendekatan yang berbeda juga terlihat dari penggunaan senjata tajam spesifik untuk beberapa karakter, di mana cara menggunakan dan tekniknya perlu perhatian khusus. Selain itu juga banyak adegan menggunakan Sling. Dengan berbagai gaya yang dimiliki oleh para petarung, inilah yang membuat scene fighting semakin seru. Apalagi sutradara dan tim sirnematografer pun dituntut piawai untuk memberikan berbagai shot yang bagus untuk mengekspos kemampuan akting para aktor tersebut.

7. Gimana nasib cinta Elzan dan Ara?

Meskipun berlabel series action, dimana fighting scene menjadi menu utama, tetap saja ibarat masakan tanpa penyedap, kurang afdol rasanya kalau tanpa adanya romansa sebagai ‘micin kehidupan’ dalam series ini. Kisah asmara Elzan dan Ara tetap mewarnai season 2 Namun hubungan mereka akan diuji adanya orang ketiga yang berpotensi mengguncang hubungan mereka berdua. Yang pasti drama yang disajikan akan menambah keseruan cerita dan semakin mengikat penonton.

8. Set yang unik dan menarik

Proses syuting yang memakan waktu 56 hari dari keseluruhan 70 hari proses produksi itu mengambil lokasi di berbagai tempat. Selain Jogja, shooting juga dilakukan di Semarang dan Kendal. Faktor cuaca yang tidak menentu menjadi tantangan tersendiri maklum, lokasi banyak dilakukan di ruang terbuka, seperti kapal tongkang di Kendal yang panas dan terik. Dan yang lebih unik lagi, sebuah gudang tembakau di Berbah disulap menjadi setting kasino yang keren.

Di luar faktor cuaca, syuting dengan banyak orang, di mana kalau ditotal untuk keseluruhan episode bisa mencapai ribuan orang, menjadi tantangan tersendiri juga. Namun, dengan kerja smart kendala yang ada bisa teratasi, termasuk bagaimana mengeksekusi adegan action dengan kualitas yang bagus di tengah waktu yang terbatas.

Demikian 8 hal menarik dari Pertaruhan The Series 2 dimana rasa penasaran akan keseruan series ini bisa dituntaskan secara visual dengan segera menontonnya.

Wicky V. Olindo selaku Produser Screenplay Films menyatakan, “Kami bangga atas hasil kerja keras dari semua pihak yang terlibat mulai dari sutradara, tim penulis, para aktor, dan talent, serta segenap kru film. Menjadi kebanggaan tersendiri ketika karya sineas Indonesia di genre action mempunyai kualitas yang skalanya tidak kalah dengan film-film dari luar.”

Dian Lasvita selaku VP Vidio Originals tidak kalah bangganya dengan hasil season 2 ini. “Penonton di Indonesia sudah semakin receptive dalam menerima berbagai genre baru, termasuk genre action yang lebih kompleks sehingga membuka peluang dan room to grow yang lebih besar bagi para pelaku industri kreatif dalam berkarya. Di Pertaruhan The Series ini kami mempercayakan sepenuhnya proses produksi kepada para filmmaker untuk bisa lebih explore atau melakukan approach berbeda dalam berkreasi. Sinergi yang baik antara Vidio sebagai platform OTT, production house, dan filmmaker akan berdampak positif terhadap hasil karya yang berkualitas. Kudos untuk semua!” (Hero/NM).

Leave A Reply

Your email address will not be published.