The Wonder of Harmony 2025: Gerakan Moderasi Beragama Sepanjang November
TabloidSeleberita – Jakarta, 5 November 2025 – Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam resmi meluncurkan program nasional bertajuk The Wonder of Harmony, sebuah rangkaian kegiatan edukatif, kultural, dan spiritual yang berlangsung sepanjang November 2025.
Dirjen Bimas Islam Prof. Abu Rokhmad menegaskan bahwa program ini menjadi momentum untuk memperkuat moderasi beragama, membangun kedamaian sosial, serta mempererat hubungan antarumat beragama di Indonesia.
Menurut Abu, The Wonder of Harmony bukan sekadar kampanye, melainkan gerakan kolaboratif yang ingin menghadirkan praktik nyata toleransi, saling menghormati, dan cinta kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari.

“Kerukunan adalah tradisi hidup bangsa Indonesia. Melalui program ini, kami ingin memperlihatkan bahwa harmoni adalah bagian dari identitas bersama,” ujarnya saat konferensi pers di Kantor Kemenag, Jakarta.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan Expo Syiar Budaya Islam pada 4–10 November 2025 di lobby Kementerian Agama. Pameran ini menampilkan karya santri, komunitas seni Islam, hingga produk UMKM yang mencerminkan keberagaman budaya serta nilai toleransi dalam kehidupan beragama.
Pada 11 November, Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah menggelar Bimbingan Remaja Usia Nikah (BRUN) di UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Program ini ditujukan kepada mahasiswa usia 19–24 tahun guna memperdalam pemahaman tentang pernikahan, pengelolaan keuangan keluarga, serta prinsip membangun rumah tangga sakinah, mawaddah, dan warahmah.
“Generasi muda harus matang secara intelektual, emosional, dan spiritual. BRUN hadir untuk mempersiapkan mereka menapaki kehidupan rumah tangga,” jelas Abu.
Pada 12–14 November, Kemenag akan menggelar Workshop Deteksi Dini Potensi Konflik Sosial Bernuansa Agama. Sejumlah tokoh lintas agama seperti Romo Magnis Suseno, Prof. Amin Abdullah, Burhanuddin Muhtadi, dan Alissa Wahid akan terlibat dalam penguatan sistem early warning agar potensi konflik bisa dicegah sejak dini.
Program berlanjut pada 15 November dengan Ngaji Budaya dan Tradisi Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, menggabungkan nilai budaya dan musik religius sebagai sarana edukasi toleransi untuk mahasiswa Gen Z.
Pada 16 November, Makassar menjadi tuan rumah Harmoni Fun Walk Lintas Agama yang menghadirkan seluruh unsur Bimas Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. “Harmoni bukan konsep, tetapi tindakan nyata,” tegas Abu.
Tak berhenti di situ, Jakarta akan menjadi tuan rumah Ijtima Ulama Tafsir Al-Qur’an Nasional pada 19–21 November, yang dihadiri para mufasir dari perguruan tinggi dan pesantren untuk menyempurnakan tafsir Al-Qur’an versi Kemenag.
Pada 20–22 November, Kemenag juga menggelar Kemah Kebangsaan Lintas Iman yang melibatkan ormas kepemudaan dari berbagai agama. Para peserta tinggal bersama di alam terbuka untuk merasakan langsung pengalaman lintas iman yang berlandaskan saling menghargai.
Dalam rangkaian ini, Kemenag dan Kementerian ATR/BPN juga menyerahkan sertifikasi tanah wakaf pada 20 dan 26 November 2025. Upaya tersebut dilakukan untuk mempercepat legalisasi aset-aset wakaf seperti masjid, madrasah, hingga kantor urusan agama.
Pada 23 November, Bandung menyelenggarakan Sakinah Family Run 5K yang mengajak keluarga hidup sehat sekaligus memperkuat keharmonisan rumah tangga. Kemudian pada 25–27 November, Festival Majelis Taklim Nasional berlangsung di Masjid Istiqlal, bersamaan dengan Kick Off Kota Wakaf Ambon dan Workshop Majelis Taklim Kreatif pada 28 November.
The Wonder of Harmony ditutup dengan Bimas Islam Bersalawat bersama Habib Syech di Surabaya pada 28 November. Selain itu, Kemenag mengadakan program Bersih-Bersih Rumah Ibadah Lintas Agama serta Rumah Ibadah Ramah Pemudik Nataru sebagai penegasan komitmen terhadap moderasi beragama.
“Seluruh rangkaian ini adalah bukti nyata bahwa harmoni adalah gerakan bersama. Kami mengajak masyarakat untuk terlibat aktif menjaga perdamaian dan toleransi,” tutup Abu. (Hero)