TabloidSeleberita – Jakarta, 1 Oktober 2024 — KawanKawan Media telah merilis official trailer untuk film terbarunya, “Tale of the Land,” yang akan berkompetisi di program New Currents dalam Busan International Film Festival (BIFF) 2024. Film ini menampilkan pemandangan alam Kalimantan yang megah, terinspirasi dari masyarakat adat setempat, dan menjadi salah satu film yang paling dinantikan tahun ini.
Film ini menandai debut Loeloe Hendra sebagai sutradara dan penulis, dengan dukungan dari produser kawakan Yulia Evina Bhara dan Amerta Kusuma. Mereka dikenal karena film-film yang menuai banyak penghargaan, seperti “Autobiography” dan “Tiger Stripes.”
Sinopsis “Tale of the Land”
“Tale of the Land” mengisahkan kehidupan May, seorang gadis Dayak yang diperankan oleh Shenina Cinnamon. May dihantui oleh trauma atas kematian orangtuanya akibat konflik tanah, hingga ia tidak bisa lagi menginjakkan kaki di tanah. Ia hidup di atas rumah terapung di tengah danau bersama kakeknya, Tuha (diperankan oleh Arswendy Bening Swara). Film ini membawa penonton pada perjalanan emosional dan refleksi mendalam tentang keterhubungan manusia dengan tanah leluhur yang terusik oleh perubahan zaman.
Karakter yang Menggugah dan Sinematografi Alam Kalimantan
Menurut sutradara Loeloe Hendra, karakter May adalah simbol dari perjuangan masyarakat adat di Kalimantan dan di seluruh dunia. “Tale of the Land menyajikan kisah tentang tanah dan bagaimana manusia dihadapkan pada kenyataan bahwa tanah yang mereka pijak semakin jauh dari jangkauan mereka,” ungkap Hendra. Film ini juga menampilkan latar delta sungai Kalimantan yang dramatis, dengan 90% pengambilan gambarnya dilakukan di atas air.
Performa Memukau dari Bintang Utama
Selain Shenina Cinnamon dan Arswendy Bening Swara, film ini juga dibintangi oleh Angga Yunanda dan Yusuf Mahardika, yang turut memperkaya dinamika cerita. Penampilan Shenina sebagai May diharapkan akan memukau penonton, setelah sukses dalam film “24 Jam Bersama Gaspar” (2023). Sementara itu, Arswendy kembali menunjukkan kelasnya setelah memenangkan Aktor Terbaik di Festival Film Internasional Marrakech 2022.
Tantangan Produksi di Tengah Alam Kalimantan
Produser Yulia Evina Bhara dan Amerta Kusuma mengungkapkan tantangan besar yang dihadapi selama proses produksi. Pengambilan gambar dilakukan di delta sungai pedalaman Kalimantan yang mengalami perubahan drastis selama musim hujan. Tantangan utamanya adalah menemukan waktu yang tepat untuk pengambilan gambar di antara derasnya hujan, angin, dan badai. Namun, semua tantangan tersebut berhasil diatasi, dan kini “Tale of the Land” siap untuk tayang perdana di Busan International Film Festival.
Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan film ini di layar lebar, dan ikuti terus informasi terbaru tentang “Tale of the Land” di Busan International Film Festival 2024. Trailer resmi sudah bisa disaksikan melalui kanal YouTube KawanKawan Media.
Hero