Tabloidseleberita – Film film bergenre religi punya ruang tersendiri bagi penonton film Indonesia. Bahkan ada yang mencapai box office di negeri ini. Perjalanan Pembuktian Cinta mencoba memasuki ruang spesial itu.
Lembaga training berbasis ilmu-ilmu Al Qur’an dan hadist *PPA Institute* bekerjasama dengan *FMM Studios* dan Komunitas Pejuang Subuh akan segera memulai proses produksi film Perjalanan Pembuktian Cinta (PPC) Maret ini. Film bernafaskan Islam yang diangkat dari novel best-seller dengan judul yang sama tersebut merupakan kisah nyata dari seorang penghafal Al-Qur’an (hafidzah) bernama Nusaibah Azzahra. Dalam versi digiitalnya, film ini sukses menjadi perbincangan di kalangan warganet di media sosial sehingga diangkat dalam versi layar lebar.
Menurut Muhamad Iqbal, produser FMM Studios, tren tayangan relijius masih terus mendominasi industri perfilman tanah air saat ini. Bedanya, jika dulu para kreator berusaha menembus karyanya ke bioskop atau film indie yang disertakan dalam kompetisi, maka saat ini saluran-salurannya jauh lebih banyak dan variatif, dan salah satunya adalah media sosial. Sederet film-film pendek di Youtube bertema relijius, termasuk juga tayangan-tayangan pendek di Instagram Reels juga mulai bermunculan.
“Kami sendiri awalnya memproduksi film-film bertema Islami untuk platform digital. Ini adalah film kedua kami yang diangkat ke layar lebar,” tuturnya saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (3/3).
Iqbal mengatakan, proses produksi akan dimulai pada Maret ini dan rencana akan ditayangkan di bioskop-bioskop seluruh Indonesia pada tahun ini juga. Beberapa perusahaan dari industri kecantikan, perbankan syariah, consumers goods, telekomunikasi, BUMN serta lembaga pemerintahan telah resmi menjadi sponsor.
“Sejak 2014, FMM Studios telah banyak memproduksi film-film dengan berbagai judul, antara lain _Istri Paruh Waktu_, _Shalawat Cinta_, _Valentine Sudah Basi_, _Web Series Ramadhan Cantik_, _Seperti Khadijah_, _Siksa Kubur_, dan masih banyak lagi. Sebelum, ini, kami juga telah membuat film layar lebar berjudul _Mengejar Halal_. Tidak hanya film, kami juga menerbitkan novel yang berjudul _Taaruf Rasa Pacaran_.”
Rezha Rendy, producer dan pendiri PPA Institute mengatakan bahwa di hari ini banyak sekali orang yang merasa terjebak dalam takdir, atau dipaksa menjalankan takdir yang tidak diinginkannya. Akibatnya dia frustasi, menghancurkan dirinya sendiri, menyalahkan keadaan dan parahnya menyalahkan Allah. Namun seringkali kita tidak sadar bahwa takdir yang terasa kurang pas di hidup kita dan berat untuk dijalankan ternyata menghantarkan kita kepada kondisi terbaik hidup kita.
“Allah adalah Al Latif yang Maha Lembut dimana saking lembutnya seringkali menyembunyikan kebaikannya yang seringnya kita salah pahami.” ungkapnya.
Sebagai lembaga dakwah, misi PPA Institute adalah mengaplikasikan tauhid sebagai solusi dalam masalah kehidupan sehari-hari masyakat, mulai dari hutang piutang, masalah keluarga, usaha yang bangkrut, hingga masalah percintaan itu sendiri.
“Film ini sebagai salah satu perwujudan misi kami dalam mengedukasi masyarakat dengan kemasan yang ringan namun inspiratif. Tentang bagaimana menjalani takdir dengan keikhlasan dan respon terbaik. Banyak orang yang stress hari ini ketika “dipilihkan” jalan sama Allah. Misalnya karir yang tiba-tiba mentok, bisnis yang ditipu orang, atau dipaksa sesuatu yang tidak disukai. Awalnya terasa berat, namun pada akhirnya akan menemukan banyak kebersyukuran dan barucap “untung saya dulu mengalami itu, kalau tidak mungkin tidak seperti ini,” ungkapnya.
Film ini, tambah Rendy, akan menguatkan orang-orang yang putus asa dalam menjalani hidupnya.
“Pesan yang ingin kami sampaikan adalah, Menjalani pilihanNya tidaklah selalu mudah, tapi pasti selalu indah.”
_Perjalanan Pembuktian Cinta_ berkisah tentang perjalanan cinta Fathiya dan Reyhan, dua sahabat masa kecil yang dipertemukan kembali saat dewasa. Takdir berkata lain, Fathiya memilih berpisah dari Reyhan demi kepatuhannya pada agama. Sayangnya, perpisahan itu justru membawanya kepada takdir kelam karena dipinang oleh lelaki tua yang sudah beristri demi membantu perekonomian keluarga.
Dibintangi oleh Dea Annisa, Yayu Unru, Donny Damara, Elma Theana, Muzakki Ramadhan dan suami selebgram ternama Ria Ricis, Teuku Ryan. Film ini disutradarai oleh Muhammad Amrul Umami, sutradara muda yang sukses membuat film edukasi dan komersial baik untuk layar lebar maupun web series. Adapun skenarionya ditulis oleh Ali Ghifari yang beberapa karyanya bisa dinikmati pada platform digital seperti VIDIO, WETV dan KLIKFILM serta beberapa film layar lebar.
Reporter : Hero
Editor : Ncank Maeel