GIGI Rayakan 30 Tahun Karir Musik dengan Konser Giginfinity di Jakarta: Sebuah Selebrasi dan Legasi
Setelah tiga dekade berkarir di industri musik Indonesia, grup band Pop-Rock legendaris, GIGI, membuktikan bahwa mereka masih layak mendapat julukan “macan panggung”. Pada Sabtu, 24 Juli 2024, GIGI menggelar konser bertajuk “Giginfinity” di Istora Senayan, Jakarta, yang dihadiri lebih dari 7.000 penggemar setia mereka, yang akrab disebut “Gigi Kita”.
Pembukaan Konser yang Menggugah
Konser dimulai tepat pukul 19.50 dengan suasana yang memukau. Layar panggung menampilkan logo Garuda Pancasila berwarna biru dengan tulisan “Peringatan Darurat,” diiringi lagu “Bagimu Negeri” ciptaan Kusbini. Suasana penuh patriotisme ini menggambarkan keresahan GIGI terhadap ancaman demokrasi di Indonesia.
Begitu tepuk tangan mereda, GIGI muncul di atas panggung dengan gebrakan drum dan siluet keempat personelnya: Armand Maulana (vokal), Dewa Budjana (gitar), Thomas Ramdan (bass), dan Gusti Hendy (drum). Penonton langsung bersorak menyambut kehadiran mereka.
Setlist Lagu yang Menggugah Nostalgia dan Semangat
GIGI membuka konser dengan “F.T.E. of T.M!”, yang disambut meriah oleh penonton yang bersemangat melompat dan mengayunkan tangan. Tak lama kemudian, mereka melanjutkan dengan lagu-lagu hit seperti “Sang Pemimpi”, “Bisa Aja”, dan “Perdamaian”, di mana bendera Palestina ditampilkan, menyiratkan pesan sosial yang kuat.
Di tengah konser, Armand mengucapkan terima kasih kepada para penggemar setia yang telah mendukung GIGI selama 30 tahun. “Alhamdulillah, 30 tahun GIGI ada di musik Indonesia karena siapa? Karena Gigi Kita. Love you guys, love you so much,” katanya dengan penuh emosional sebelum melanjutkan dengan lagu-lagu populer lainnya, seperti “Kembalilah Kasih”, “Kepastian yang Ku Tunggu”, “Jangan Bilang Pacar”, dan “Setia Bersama Menyayangi dan Mencintai”.
Kolaborasi dengan Bintang Tamu Lintas Generasi
Malam itu semakin meriah dengan kehadiran bintang tamu lintas generasi seperti Perunggu, Fanny Soegi, Mahalini, HIVI!, Ariel “Noah”, dan Kris Dayanti. Mereka membawakan lagu-lagu GIGI dengan gaya khas masing-masing, menambah warna dan variasi pada konser tersebut. Kolaborasi ini mencerminkan pengaruh dan legasi GIGI yang melintasi batas generasi.
Tiga Dekade yang Tak Mudah
Tiga puluh tahun bukanlah waktu yang singkat bagi sebuah band untuk tetap eksis. Sejak dibentuk di Bandung pada 22 Maret 1994, GIGI telah melewati berbagai fase, termasuk pergantian personel dan tantangan dalam industri musik. Namun, mereka tetap bertahan dan terus berkarya, dengan sekitar 25 album yang telah dirilis, beberapa di antaranya menjadi lagu legendaris seperti “Janji”, “Terbang”, “Jomblo”, dan “11 Januari”.
Pesan dan Harapan untuk Masa Depan
Konser Giginfinity menjadi salah satu titik penting dalam perjalanan panjang GIGI. Melalui konser ini, mereka menyampaikan harapan untuk tetap eksis dan terus berinovasi dalam bermusik. “Giginfinity” merujuk pada impian GIGI agar musik mereka terus berlanjut dan menginspirasi generasi berikutnya.
Armand juga mengingatkan bahwa mereka, seperti sebuah keluarga, pernah mengalami perselisihan dan tantangan finansial. Namun, dengan konsistensi, ketabahan, dan kompromi, mereka berhasil bertahan hingga saat ini. “Gigi bisa bertahan sampai sekarang tidak mudah. Banyak rintangan yang kami lalui, tetapi kami masih bersama,” ujarnya dalam konferensi pers.
Malam itu, GIGI berhasil membuktikan bahwa mereka masih tajam dan berkilau setelah 30 tahun. Dengan konser Giginfinity, GIGI tidak hanya merayakan perjalanan mereka yang panjang, tetapi juga menyatakan tekad mereka untuk terus berkarya dan memberikan kontribusi pada musik Indonesia. Mereka menutup konser dengan senyum lebar, membawa pulang kenangan manis dari malam yang penuh dengan cinta, energi, dan semangat.
Hero