TabloidSeleberita – Visinema Group meluncurkan BION Studios, fokus pada produksi konten hyperlocal. Film pertama seperti “Ambyar Mak Byar” dan “Selepas Tahlil” akan tayang pada 2025, menyajikan cerita dekat dengan masyarakat Indonesia.
BION Studios Resmi Diluncurkan, Siap Hadirkan Film Hyperlocal pada 2025
Jakarta, 10 September 2024 – Visinema Group resmi memperkenalkan BION Studios, divisi baru yang berfokus pada produksi konten hyperlocal dengan cerita-cerita yang terinspirasi dari kehidupan sehari-hari dan tren masyarakat. Peluncuran ini merupakan bagian dari visi besar Visinema untuk memperkuat kemampuan storytelling dan menjadikan perusahaan sebagai pusat keunggulan dalam industri kreatif di Indonesia.
BION Studios: Menangkap Cerita dari Akar Budaya Populer
Herry Budiazhari Salim, Group President & CEO Visinema Studios, menegaskan bahwa BION Studios hadir untuk mengangkat cerita-cerita lokal yang belum banyak tersentuh. BION Studios memiliki misi untuk memberikan ruang bagi suara-suara yang relevan namun belum terdengar luas. “Kami ingin menjadi wadah bagi konten segar, dekat dengan masyarakat, dan mampu menarik perhatian pasar hyperlocal,” jelas Herry.
Film-Film Perdana BION Studios Tayang 2025
Ajeng Parameswari, Chief of Business Stream BION Studios, mengungkapkan beberapa proyek film yang dijadwalkan tayang pada 2025, seperti Ambyar Mak Byar, Selepas Tahlil, dan Kami (Bukan) Sarjana Kertas. Setiap film menawarkan cerita yang sangat relevan dengan masyarakat dan tren terkini di Indonesia.
Salah satu film yang paling dinantikan adalah Ambyar Mak Byar, dibintangi oleh penyanyi dangdut Happy Asmara. Film ini bercerita tentang Jeru, seorang pemuda yang ingin memperjuangkan cintanya dengan meraih impian menjadi musisi bersama sahabat-sahabatnya. Kisah ini menggambarkan tantangan hidup, cinta, dan persahabatan yang sangat dekat dengan kehidupan anak muda Indonesia.
Selain itu, Selepas Tahlil akan menyajikan kisah horor yang diangkat dari IP Lentera Malam, mempertemukan Aghniny Haque dalam peran menantang. Film ini menggambarkan suasana mencekam tentang mayat yang bangkit selepas tahlil, menciptakan pengalaman horor yang berakar dari budaya lokal.
Komitmen untuk Pasar Hyperlocal
Dengan fokus pada pasar hyperlocal, BION Studios berkomitmen untuk terus memproduksi konten yang menggugah dan relevan dengan penonton Indonesia. “Kami ingin cerita-cerita yang lahir dari masyarakat dapat dinikmati oleh masyarakat itu sendiri,” tutup Ajeng Parameswari.
Visinema melalui BION Studios siap membangun koneksi yang lebih kuat dengan penonton lokal melalui cerita-cerita yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, membuat studio ini menjadi salah satu pemain penting di industri film Indonesia.
Hero