Selebgram Ade Ratnasari Minta Dukungan Komnas Perempuan dalam Kasus Dugaan Pelecehan Seksual
TabloidSeleberita – Bali, 27 Februari 2025 – Selebgram Ade Ratnasari mendatangi Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) untuk meminta dukungan dan pengawasan terhadap proses hukum yang ia jalani terkait dugaan pelecehan seksual yang dialaminya.
Peristiwa tersebut terjadi pada 31 Desember 2024 di Umalas Signature, Kerobokan, Bali. Ade mengungkapkan bahwa seorang pria berinisial BT melakukan tindakan tidak senonoh terhadapnya saat ia sedang bertugas di lokasi tersebut.
“Saat itu saya sedang menjalankan tugas dari pemilik gedung Umalas Signature. Oknum berinisial BT ini tiba-tiba dalam perdebatan langsung memeluk saya dan tangannya menyentuh buah dada saya,” ujar Ade. Ia juga menyebut bahwa BT seakan ingin menunjukkan bahwa perempuan tidak perlu dilawan dengan kata-kata, cukup dengan pelukan.
Ade mengaku mengalami tekanan psikologis akibat insiden tersebut hingga mengalami depresi sedang. Bahkan, ia sempat melukai dirinya sendiri karena merasa tertekan.
“Saya benar-benar tidak bisa berpikir jernih. Saya melaporkan kejadian ini ke Polda Bali, tetapi pelaku masih tetap berkeliaran, dan saya merasa tidak mendapat keadilan,” ujarnya.
Ade juga mengungkapkan bahwa selain dirinya, ada banyak saksi yang melihat kejadian tersebut, termasuk seorang resepsionis dan petugas keamanan. Tak hanya itu, ia juga mengalami perundungan verbal dari lebih dari 10 orang yang menyebutnya “wanita gila” saat ia berusaha menegakkan aturan di lokasi.
Dalam pertemuannya dengan Komnas Perempuan, Ade berharap lembaga tersebut dapat mengawal kasus ini agar keadilan bisa ditegakkan.
“Saya berharap Komnas Perempuan turut serta mengawal kasus ini. Mereka sudah mendengarkan keluhan saya dan akan berkoordinasi dengan Polda Bali untuk mengetahui sejauh mana proses hukum berjalan,” jelasnya.
Ade juga menegaskan bahwa jika tidak ada perkembangan berarti dalam penyelidikan, ia akan membawa kasus ini ke tingkat yang lebih tinggi.
“Kalau tidak ada kepastian hukum, saya akan lanjutkan ke Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,” tegasnya.
Ia berharap kasus ini bisa menjadi pelajaran bagi perempuan lain agar tidak takut berbicara dan melaporkan tindakan pelecehan.
“Saya ingin perempuan di Indonesia tahu bahwa kita harus berani bersuara dan melawan perlakuan tidak pantas dari siapa pun,” pungkasnya.
Kasus yang menimpa Ade Ratnasari menjadi pengingat penting bahwa perlindungan terhadap perempuan dari tindak kekerasan dan pelecehan harus terus diperjuangkan. Dengan adanya dukungan dari Komnas Perempuan, diharapkan proses hukum dapat berjalan dengan transparan dan memberikan keadilan bagi korban.
(Hero)