Horor Nyata di KERAMAT 2: Caruban Larang
Tabloidseleberita – Film KERAMAT 2: Caruban Larang segera tayang di bioskop-bioskop mulai 24 November 2022. Horor aneh pun bergulir dan meneror. Film yang diperankan Umay Shahab, Lutesha, Ajil Ditto, Keanu Angelo, Arla Ailani, Josephine Firmstone, Maura Gabrielle, Elly Lutan, Badriyah Afiff, Rosmala Sari Dewi dan Ence Bagus. Di produksi Starvision & Moviesta dengan Produser Chand Parwez Servia.
Chand Parwez menjelaskan, “Butuh 13 tahun untuk hadirkan KERAMAT 2: Caruban Larang, setelah film KERAMAT yang fenomenal sukses menghadirkan kengerian nyata dari lokasi-lokasi yang benar-benar horor dan keramat dengan konsep found footage pertama,” tandas Chand Parwez.
Dan semua ini terjadi karena “kegilaan” seorang Monty Tiwa. Bayangkan dalam presentasinya, Monty menyampaikan keinginannya untuk membuat film tanpa skenario, dan menyambangi tempat-tempat keramat dengan kamera yang dipegangnya. Tantangan lokasi super berat, dan tidak adanya referensi film sejenis ini tentunya bukan hal gampang untuk disetujur hingga lanjut ke realisasi.
“Ketika itu seperti biasa, insting saya membaca passion yang luar biasa besar dari Monty. Seketika kami berjabat tangan, dan berpelukan. Let’s go!” tandas Chand Parwez
Chand bercerita, tahun ke tahun perbincangan tentang KERAMAT tiada henti di berbagai forum. Hingga tahun 2018 mereka sepakat sudah waktunya untuk hadirkan seguelnya. Dihantui beban tanggung jawab besar kepada penggemar film pendahulunya, “Termasuk putra-putri saya yang ngefans dan terus-menerus menonton dan minta filenya,” ulasnya.
Butuh lebih dari 3 tahun untuk persiapan. Sebagai pemanasan film KERAMAT direstorasi kemudian tayang ulang di bioskop yang disambut penuh antusias. Karya ini juga menjadi tontonan favorite di berbagai platform digital di tanah air hingga ke mancanegara.
Riset panjang untuk KERAMAT 2: Caruban Larang yang dilakukan oleh Monty terealisasi, dan selesai produksinya di tahun ke-4, Rentang waktu 13 tahun perlu diantrsipasi dengan meningkatkan kreativitas konsep dari pendahulunya sesuai kondisi kekinian. Semua itu untuk hadirkan yang terbaik bagi penonton.
Garis besar cerita dengan karakter-karakternya adalah hal pertama yang diketahui, hingga tim bisa memilih casts kemudian tim produksi sesuai sudut pandang 3 camera.
Cesa David Luckmansyah kembali di dapuk sebagai editor. “Kami baru mengetahui cerita lengkap KERAMAT 2: Caruban Larang sehari sebelum syuting dilakukan. Semua yang disampaikan Monty selama 2 jam adalah hal-hal yang tidak biasa, dan kami sepakat bisa dilaksanakan karena semua casts dan crew yang terlibat adalah pencinta film pendahulunya,” tandas Chand Parwez.
Kini semua siap untuk hadirkan horor yang nyata dan tidak dibuat-buat. Bayangkan para casts tidak pernah tahu apa yang akan mereka hadapi ketika menjalani adegan demi adegan. Sehingga mana teror yang disiapkan dan mana yang “hadir” tiba-tiba menyatu, dan terekam camera dari lokasi-lokasi seram dan dikeramatkan.
Pasca produksi berbagai peristiwa mistis berlanjut, seperti yang terjadi selama syuting yang membuat pemain harus konsultasi dengan psikolog, dan pemulihan akibat berbagai goncangan psikis. Editing terpaksa dilakukan siang hari, bukan kerena kerja sehat seperti kantoran tentunya, tapi karena berbagai hal “tidak biasa”.
“Teror nyata saya alami, mulai dari ketukan berat di pintu saat preview teaser trailer, begitu pintu dibuka angin dingin yang datang melebihi dinginnya ruang editing ber-ac. Terjadi lagi saat di ruang mixing berpintu tebal, nyata suaranya… ” kenang Chand Parwez.
But, Show must go/on, tandas Chand. Pada kesempatan lain, tiba-tiba ruang editing merebak bau kemenyan pas adegan bakar kemenyan, semua ini membuat ketidaknyamanan yang lumayan panjang hingga terbawa mimpi.
“Namun ini juga yang membuat kami percaya KERAMAT 2: Caruban Larang adalah horor penting era ini. Semangat inilah yang ingin kami tawarkan untuk penonton tercinta. Kami juga ingin memberi peringatan kepada penonton untuk bersiap mengalami ini.
Banyak pujian ketika teaser kemudian trailer di release, tapi tidak sedikit keraguan mencuat. “Bagi kami itu jadi motivasi dalam berkarya, dan silakan buktikan. Terima kasih saya pada segenap tim di bawah kepemimpinan Monty Tiwa, casts yang luar biasa nyalinya, dan tim pasca produksi yang tidurnya tidak pulas selama ini,” pungkas Chand Parwez.
Hero